The Chronicles of
Narnia
The Lion, The Witch and
The Wardrobe
Peter, Susan, Edmund, dan Lucy termasuk ke dalam anak-anak
yang diungsikan ke pedesaan karena kotanya sedang mengalami perang. Di sebuah
desa, mereka tinggal di sebuah rumah yang sangat besar dan memiliki
patung-patung bersejarah. Di dalam rumah tersebut ada sebuah lemari kayu yang
besar yang menghubungkan dunianya dengan dunia yang lain yaitu negeri Narnia.
Lucy yang menemukannya pertama kali dan bertemu dengan Tumnus di tiang lampu.
Edmund datang ke Narnia secara diam-diam membuntuti Lucy dan bertemu dengan
Jadis (yang menganggap dirinya sebagai Ratu negeri Narnia), Edmund
memberitahukan kepada Jadis kalau Lucy bertemu dengan Tumnus, Tumnus pun
ditangkap.
Ketika mereka berempat memasuki negeri Narnia, mereka pun
bertemu dengan berang-berang dan berbincang-bincang tentang Aslan dibendungan
berang-berang. Ada ramalan negeri Narnia yang berbunyi “2 orang putra Adam dan
2 orang putri Hawa yang menaiki takhta di Cair Paravel, masa jahat akan berakhir
dan akan membawa kedamaian di seluruh negeri”. Setelah itu Edmund pergi secara
diam-diam menuju istana Jadis yang berada diantara 2 gunung es. Ramalan itulah
yang menyebabkan mengapa Jadis menjadikan Edmund sebagai umpan supaya mereka
bertiga datang ke istananya dan Jadis akan membunuh mereka supaya ramalan
tersebut tidak terwujud.
Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Edmund adalah dengan
meminta bantuan Aslan. Kemudian berang-berang menunjukkan jalan ke tempat
perkemahan Aslan dan pasukannya. Di pertengahan jalan, mereka bertemu dengan
Santa. Sudah 100 tahun negeri dipenuhi es tebal dan tidak ada Natal, namun
akhirnya keberadaan mereka disini membuat es itu perlahan-lahan mencair dan
keberadaan Santa disini karena Natal pun sudah kembali. Santa memberikan mereka
hadiah, Peter menerima pedang dan perisai, Susan menerima terompet dan busur
serta anak panah, sedangkan Lucy menerima ramuan Sari Bunga Api dan pisau kecil
untuk menjaga diri.
Ketika mereka sampai di perkemahan Aslan, mereka disambut
baik oleh Narnians (bangsa Narnia) yang rata-rata tubuhnya setengah manusia dan
setengah hewan. Jadis yang mengetahui Aslan memiliki pasukan di dekat lokasi
Meja Batu (Stone Table) segera memandu pasukannya kesana. Tetapi ada dua
serigala yang mendekat ke perkemahan Aslan dan mencoba untuk membunuh Susan dan
Lucy, kemudian Peter membunuh salah satu serigala itu, dan serigala satunya
lagi kabur dengan diikuti sebagian dari bangsa Narnia untuk menyelamatkan
Edmund. Ketika Edmund sudah berhasil diselamatkan, Jadis datang ke perkemahan
dan bertemu dengan Aslan, dia juga meminta Edmund kembali kepadanya. Setelah
berbincang-bincang empat mata antara Aslan dan Jadis, akhirnya keputusan akhir
yang dibuat adalah Aslan harus mati diatas Meja Batu. Tetapi karena Aslan tidak
melakukan pengkhianatan, Meja Batu itu retak dan terbelah dua disaksikan oleh
Susan dan Lucy, Aslan pun bangkit lagi dan kematian akan berbalik kepada Jadis
sesuai dengan hukum yang tertera dalam Deep Magic.
Peter, Edmund, dan Narnians yang mengetahui kalau Aslan sudah
meninggal tetap menjalankan rencananya untuk berperang melawan pasukan Jadis.
Dalam perang ini, Peter yang memimpin pasukannya dan mereka kalah dalam jumlah.
Tetapi kemudian Aslan datang bersama Susan dan Lucy dengan jumlah yang lebih
banyak. Saat itu juga Aslan memotong pertarungan yang sedang terjadi antara
Peter dan Jadis dengan mendorong Jadis ke tanah dan menggigitnya dengan gigi
singanya yang tajam. Edmund yang ketika ditemukan sedang berbaring akibat luka
tusuk di perutnya dengan segera diberikan setetes Sari Bunga Api oleh Lucy dan
akhirnya Edmund sembuh seketika. Karena Jadis sudah meninggal, kemenangan
sepenuhnya diperoleh untuk Aslan dan bangsa Narnia.
Mereka berempat menaiki Takhta di Cair Paravel sebagai Raja
Peter yang Agung, Ratu Susan yang Lembut, Raja Edmund yang Adil, dan Ratu Lucy yang
Pemberani dengan didampingi oleh Aslan. Mereka akan menjadi Raja dan Ratu
selamanya. Setelah penobatan, Aslan sudah pergi meninggalkan Cair Paravel tanpa
pamit. Setelah bertahun-tahun berada di Narnia dan mereka semua sudah tumbuh dewasa,
kemudian pada suatu hari mereka berempat berkuda dan sampailah ke lampu tiang
yang posisinya dekat dengan lemari. Lucy yang mengingat hal itu segera berlari
diikuti oleh saudaranya dan berhasil menemukan lemari kayu tersebut. Setelah
keluar dari lemari kayu yang besar itu, mereka berubah lagi menjadi seperti
semula, seperti tidak pernah terjadi apa-apa.