Fenomena pembuangan
sampah sekarang ini kian parah. Cara orang berbuat terhadap sampah umumnya
sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya. Tidak sedikit pula orang yang
membuang sampah di sembarang tempat, hal ini umum terlihat di dalam bis kota,
di halaman rumah, di jalan, bahkan di tempat wisata seperti Monas atau danau
juga sudah tercemar banyak sampah yang berserakan. Tetapi masih ada sebagian
kecil masyarakat yang masih memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan
dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
Mari kita berhitung berapa banyak sampah yang kita
hasilkan dalam satu hari. Jika diperhatikan, kebanyakan dari sampah tersebut
dihasilkan dari barang-barang sekali pakai, contohnya kertas, tisu, ataupun
plastik. Tahukah kita, bahwa dengan mengkonsumsi barang-barang ini secara
berlebihan kita sudah turut berpartisipasi dalam pengerusakan lingkungan. Jadi
jangan salahkan musim penghujan jika hal tersebut dapat membuat kota atau
kampung kita terkena genangan banjir, dan jangan pula menyalahkan pemerintah
yang dengan tidak cepat mengatasi penanggulangan banjir ini, karena banjir itu
terjadi karena banyaknya tumpukan sampah yang menutupi saluran air sehingga air
tidak dapat meresap dengan cepat kedalam tanah sehingga terjadilah banjir.
Bencana seperti ini terjadi juga karena ulah kita yang tidak mengerti akan
menjaga kebersihan lingkungan. Mungkin terlihat sepele atau sederhana, tetapi
akibat yang dapat ditimbulkan oleh sampah sangatlah besar pengaruhnya bagi
lingkungan kita.
Benda-benda apa saja sih yang dapat menghancurkan
keindahan lingkungan kita dalam sekejap jika diperlakukan secara berlebihan dan
dalam jangka panjang? Kebanyakan bahan dasar dari pembuatan benda-benda ini
adalah kayu sehingga lahan hutan tropis kita sekarang sudah berkurang drastis
menjadi tinggal 30 juta hektar saja akibat penebangan liar tersebut dan minyak
bumi yang sudah sangat terkuras dalam proses pembuatan plastic dan sejenisnya.
· Tisu
yang terbuat dari serat kayu dan tidak dapat di daur ulang, sementara
kebanyakan orang khususnya wanita yang suka menghambur-hamburkan tisu, di sisi
lain 27.000 pohon ditebang setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita
dengan memproduksi tisu ini.
· Untuk
memproduksi kertas, dalam setahun lebih dari 6 juta pohon yang di tebang karena
untuk memproduksi 1 rim kertas HVS saja dan akan menghabiskan satu batang pohon
yang berusia 5 tahun. Sementara itu menurut Rainforest Information Center, 20
buah pohon harus di tebang untuk menghasilkan 5000 eksemplar koran, padahal 1
lembar koran saja setara dengan 8 lembar kertas ukuran A4.
· Biasakanlah
untuk selalu menggunakan kertas sampai penuh. Amplop juga dapat dipakai pada
kedua sisinya, apalagi untuk pemakaian non-formal. Tidak perlu menge-print
email jika masih bisa disimpan dalam folder di desktop PC/Notebook kita. Selain
itu, kita juga dapat menghemat kertas dengan cara menggunakan isi ulang pulsa
dengan elektrik bukan dengan voucher yang lagi-lagi berbahan dasar kertas.
· Plastik
merupakan salah satu pencetak top score dalam dunia persampahan dan
diperkirakan setiap tahunnya 500 miliar hingga 1 triliun kantong plastik
digunakan di seluruh dunia. Bayangkan saja, di Amerika 10% produksi minyak bumi atau sekitar 2 barel
dalam sehari digunakan hanya untuk membuat plastik.
· Styrofoam
merupakan salah satu hasil dari pengolahan plastik. Selain pembuatannya sangat
menguras minyak bumi kita, benda ini juga membahayakan otak dan system syaraf
manusia. Salah satu unsure dalam sttrofoam yaitu Polystyrene yang ternyata
dapat membocorkan racun ketika bersentuhan dengan makanan. Hasilnya, di
Amerika, Cina dan Thailand sekarang sudah melarang penggunaan Styrofoam secara
total. Kira-kira kapan ya Negara kita memberlakukan program yang sama seperti
itu supaya masyarakatnya terhindar dari berbagai penyakit yang dapat mengancam
jiwa?
· Kantong
teh celup terbuat dari kertas yang mengandung nilon yang sulit hancur di dalam
tanah dan juga mengandung karsinogen (bahan penyebab kanker) supaya kemasannya
tahan lama, disertai dengan klorin atau pemutih yang akan larut di dalam teh
apabila kemasan dicelupkan lebih dari 3-5 menit.
Mengurangi seperempat jumlah sampah sama artinya dengan
kita mengurangi ratusan kilogram emisi karbon dioksida setiap tahunnya. Oleh
karena itu, kurangilah menggunakan benda-benda yang hanya sekali dipakai
kemudian dibuang. Jagalah kebersihan lingkungan kita dengan membiasakan diri
untuk membuang sampah pada tempatnya.