Sunday, January 12, 2014

Early Marriage



Senang rasanya melihat beberapa teman sebayaku yang sudah memilih untuk melepas masa lajang mereka dengan pernikahan yang terbilang dini, tetapi aku pun merasakan keanehan yang mengganjal, rasanya seperti baru kemarin kita masih bermain-main layaknya ABG pada umumnya. Kini aku baru tersadar kalau kita memang bukan anak kecil lagi. Masa depan pun sudah ada di depan mata dan kita bebas untuk memilih masa depan seperti apa yang kita inginkan.

Masa depan adalah waktu yang sangat panjang, jika bersungguh-sungguh masa depan itu nantinya akan terlihat indah, bahagia, dan menyenangkan. Aku pun berharap memiliki umur panjang supaya dapat merasakan indahnya sebuah masa depan. Meskipun masa depan itu indah, bukan berarti masa lalu itu kelam. Masa lalu adalah masa dimana semua kejadian yang terjadi telah usai dan tidak akan pernah terulang kembali, seperti sebuah pintu yang sudah dikunci rapat-rapat dan tidak dapat terbuka kembali. 

Hari ini pun nantinya akan menjadi masa lalu, oleh karena itu jika menginginkan masa lalu itu tetap indah pergunakanlah waktu sekarang dengan sebaik-baiknya supaya dapat dikenang dengan indah dan tidak terlupakan sia-sia esok hari. Masa lalu biarlah jadi masa lalu, baik atau buruknya di masa lalu, itu semua hanya bisa disimpan dalam memori ingatan kita. Masa lalu bisa juga digunakan untuk introspeksi diri dan berharap semuanya akan lebih baik dari hari kemarin.

Untuk teman-temanku yang sudah menikah dan yang sedang berencana untuk menikah di bulan dan di tahun ini, mudah-mudahan menjadi keluarga yang Sakinah-Mawadah-Warahmah, cepat diberikan momongan dan hanya maut yang dapat memisahkan kalian. Amin…

Kapan ya aku bisa menyusul kalian? hahaha.. Hanya berharap tidak ada salahnya kan? Siapa sih yang tidak ingin melangkah maju ke pernikahan, tetapi jujur saat ini aku belum terpikirkan sampai ke arah sana seperti kalian. Impianku ingin menjadi wanita karir terlebih dahulu dan membahagiakan kedua orang tua. Setelah sudah merasa cukup matang untuk berumah tangga, barulah aku memikirkannya. Sekaligus masih tahap mencari yang lebih baik, meskipun kini sudah memiliki “boyfriend”, tetapi belum tentu dia memang jodohku. Kalau mengharapkan dia menjadi yang terbaik untukku itu sudah pasti karena manusia hanya bisa berharap, yaaa jodoh kan tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT Yang Maha Mengetahui.