Sunday, January 12, 2014

Si Praktis Penyebab Sampah



Fenomena pembuangan sampah sekarang ini kian parah. Cara orang berbuat terhadap sampah umumnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya. Tidak sedikit pula orang yang membuang sampah di sembarang tempat, hal ini umum terlihat di dalam bis kota, di halaman rumah, di jalan, bahkan di tempat wisata seperti Monas atau danau juga sudah tercemar banyak sampah yang berserakan. Tetapi masih ada sebagian kecil masyarakat yang masih memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

Mari kita berhitung berapa banyak sampah yang kita hasilkan dalam satu hari. Jika diperhatikan, kebanyakan dari sampah tersebut dihasilkan dari barang-barang sekali pakai, contohnya kertas, tisu, ataupun plastik. Tahukah kita, bahwa dengan mengkonsumsi barang-barang ini secara berlebihan kita sudah turut berpartisipasi dalam pengerusakan lingkungan. Jadi jangan salahkan musim penghujan jika hal tersebut dapat membuat kota atau kampung kita terkena genangan banjir, dan jangan pula menyalahkan pemerintah yang dengan tidak cepat mengatasi penanggulangan banjir ini, karena banjir itu terjadi karena banyaknya tumpukan sampah yang menutupi saluran air sehingga air tidak dapat meresap dengan cepat kedalam tanah sehingga terjadilah banjir. Bencana seperti ini terjadi juga karena ulah kita yang tidak mengerti akan menjaga kebersihan lingkungan. Mungkin terlihat sepele atau sederhana, tetapi akibat yang dapat ditimbulkan oleh sampah sangatlah besar pengaruhnya bagi lingkungan kita.

Benda-benda apa saja sih yang dapat menghancurkan keindahan lingkungan kita dalam sekejap jika diperlakukan secara berlebihan dan dalam jangka panjang? Kebanyakan bahan dasar dari pembuatan benda-benda ini adalah kayu sehingga lahan hutan tropis kita sekarang sudah berkurang drastis menjadi tinggal 30 juta hektar saja akibat penebangan liar tersebut dan minyak bumi yang sudah sangat terkuras dalam proses pembuatan plastic dan sejenisnya.

·   Tisu yang terbuat dari serat kayu dan tidak dapat di daur ulang, sementara kebanyakan orang khususnya wanita yang suka menghambur-hamburkan tisu, di sisi lain 27.000 pohon ditebang setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dengan memproduksi tisu ini.

·   Untuk memproduksi kertas, dalam setahun lebih dari 6 juta pohon yang di tebang karena untuk memproduksi 1 rim kertas HVS saja dan akan menghabiskan satu batang pohon yang berusia 5 tahun. Sementara itu menurut Rainforest Information Center, 20 buah pohon harus di tebang untuk menghasilkan 5000 eksemplar koran, padahal 1 lembar koran saja setara dengan 8 lembar kertas ukuran A4.

·   Biasakanlah untuk selalu menggunakan kertas sampai penuh. Amplop juga dapat dipakai pada kedua sisinya, apalagi untuk pemakaian non-formal. Tidak perlu menge-print email jika masih bisa disimpan dalam folder di desktop PC/Notebook kita. Selain itu, kita juga dapat menghemat kertas dengan cara menggunakan isi ulang pulsa dengan elektrik bukan dengan voucher yang lagi-lagi berbahan dasar kertas.

·   Plastik merupakan salah satu pencetak top score dalam dunia persampahan dan diperkirakan setiap tahunnya 500 miliar hingga 1 triliun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Bayangkan saja, di Amerika 10%  produksi minyak bumi atau sekitar 2 barel dalam sehari digunakan hanya untuk membuat plastik.

·   Styrofoam merupakan salah satu hasil dari pengolahan plastik. Selain pembuatannya sangat menguras minyak bumi kita, benda ini juga membahayakan otak dan system syaraf manusia. Salah satu unsure dalam sttrofoam yaitu Polystyrene yang ternyata dapat membocorkan racun ketika bersentuhan dengan makanan. Hasilnya, di Amerika, Cina dan Thailand sekarang sudah melarang penggunaan Styrofoam secara total. Kira-kira kapan ya Negara kita memberlakukan program yang sama seperti itu supaya masyarakatnya terhindar dari berbagai penyakit yang dapat mengancam jiwa?

·   Kantong teh celup terbuat dari kertas yang mengandung nilon yang sulit hancur di dalam tanah dan juga mengandung karsinogen (bahan penyebab kanker) supaya kemasannya tahan lama, disertai dengan klorin atau pemutih yang akan larut di dalam teh apabila kemasan dicelupkan lebih dari 3-5 menit.

Mengurangi seperempat jumlah sampah sama artinya dengan kita mengurangi ratusan kilogram emisi karbon dioksida setiap tahunnya. Oleh karena itu, kurangilah menggunakan benda-benda yang hanya sekali dipakai kemudian dibuang. Jagalah kebersihan lingkungan kita dengan membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. 

Kalau bukan dimulai dari diri kita sendiri, siapa lagi yang akan memulainya?