Friday, December 20, 2013

Kemacetan di Ibukota

“Macet” adalah satu kata yang paling tidak disukai oleh masyarakat, khususnya bagi orang yang berkendara. Di Ibukota Jakarta dan sekitarnya adalah daerah rawan kemacetan. Pemerintah Daerah pun selalu kesulitan dalam mengatasi kemacetan. Segala upaya telah dilakukan untuk membuat jalan raya tetap lancar tanpa adanya kemacetan. Tetapi segalanya masih sia-sia sampai saat ini. Ada yang mengatakan bahwa kemacetan yang terjadi saat ini di DKI Jakarta karena adanya jalur khusus Busway di sebagian jalan dan hal itu mempersempit ruang lingkup jalanan umum. Bahkan baru-baru ini terdengar bahwa Pemerintah Daerah akan menambah jumlah kendaraan Busway supaya masyarakat dapat beralih menggunakan transportasi umum. Tetapi pada kenyataannya, hanya sebagian orang yang beralih menggunakan transportasi Busway dan hal ini sangat tidak berpengaruh terhadap kemacetan di jalan.

Menurut saya, kemacetan tidak akan dapat diatasi dengan berbagai cara apabila kendaraan yang melaju di jalanan umum itu semakin hari semakin bertambah, baik motor, mobil, bis ataupun truck. Kemacetan di jalanan ini hanya dapat diatasi oleh kesadaran masyarakat untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan mengalah dengan beralih menggunakan transportasi umum. 

Faktanya, kebanyakan mobil pribadi yang digunakan hanya oleh 1 orang dan dipertengahan jalan menggunakan jasa Joki supaya tidak ditilang polisi karena hanya sendirian di dalam mobil, sedangkan ada sebagian kawasan jalanan umum yang mengharuskan penumpangnya lebih dari 2 atau 3 orang. Orang-orang yang seperti ini sangat egois, mereka menginginkan jalanan lancar-lancar saja dan tidak macet ketika waktunya berangkat dan pulang kerja. Kebanyakan dari mereka menyalahkan Pemerintah Daerah yang tidak dapat mengatasi masalah besar seperti ini. Padahal semua kesalahan itu diciptakan oleh mereka sendiri yang egois mempertahankan kendaraan pribadinya untuk digunakan setiap hari.

Menggunakan transportasi umum memang lebih melelahkan karena ketika waktu untuk berangkat dan pulang kerja, berbagai transportasi umum yang ada, seperti bis, busway, dan kereta listrik sangatlah penuh sesak. Mungkin hal ini yang membuat orang-orang malas beralih menggunakan transportasi umum dan lebih memilih untuk menghadapi kemacetan panjang di jalan dengan kendaraan pribadi. Kesimpulannya, kemacetan tidak dapat dihindari dimana-mana, apalagi di pusat kota.