Sunday, October 26, 2014

Kata-Kata Sastra Mahabharata

·      Dia yang mencari kebahagiaan materialisme jarang sekali menemukan kebahagiaan itu. Dia yang kebahagiaannya ada pada kekuasaan dan kekayaan akan mengundang kehancuran bagi dirinya sendiri.

·      Keadilan dan kebenaran harus terungkap, unsur-unsur yang harus dihancurkan akan hancur, mereka yang harus di selamatkan harus tetap selamat.

·      Kebahagiaan itu perlu di pahami, bukan direbut.

·      Dinasti Kuru saat ini sedang berada diambang kehancuran, seperti ketika seseorang yang sudah menyadari adanya kegelapan malam tiba.

·      Setiap orang memiliki hak untuk melawan ketidakadilan.

·      Hanya dia yang diuntungkan dari kebohongan yang menganggap kebenaran sebagai penghinaan.

·      Berdosa ditempat suci pun tidak mengubah dosa menjadi perbuatan baik.

·      Tidak pernah ada orang yang bertanya buah apakah yang meracuni tubuh, seluruh makanan pun dianggap sudah beracun.

·      Ketika seluruh rumah runtuh, penjaga gerbang tidak bisa hanya menahan pintunya saja.

·      Ketika seseorang melakukan kejahatan terhadap masyarakat, termasuk pula kejahatan terhadap kemanusiaan, maka dengan hanya melindungi kewajibanmu sendiri maka hasilnya adalah bencana.

·      Kau tidak akan pernah bisa bersembunyi, karena tidak ada lagi tempat untuk lari atau bersembunyi dari kematian.

·      Cahaya keadilan akan memercik di medan tempur, tepat di seluruh mata bangsa Kuru yang nanti akan menjadi debu.

·      Takdir sudah mengubah semuanya, manusia hanya bisa memainkan peran yang sudah direncanakan oleh takdir dengan menggunakan kecerdasan dan budaya mereka.

·      Kebencian hanya ada pada mereka yang sudah punya pengetahuan cukup untuk membuat keputusan.

·      Seperti pula kunang-kunang yang tertarik pada cahaya lampu dan menjadi terbakar karena tidak memikirkan panasnya.

·      Seseorang yang memegang teguh kebenaran akan selalu didahulukan.

·      Seseorang yang berpengalaman mampu mempengaruhi pemikirannya sendiri.

·      Selama seseorang tidak melakukan usaha terbaiknya untuk belajar, maka tidak akan mungkin bahkan bagi Dewa untuk menyadarkannya.

·      Satu keputusan saja bisa bisa mengubah takdirmu sendiri sebagai manusia, itu juga bisa mengubah masa depanmu.

·      Keputusan adalah sudut pandang dari manusia itu sendiri.

·      Saat pemikiran manusia tidak bisa diubah lagi, maka keputusannya juga tidak bisa diubah.

·      Seseorang yang memiliki pengalaman dengan ketidakadilan semasa hidupnya akan melihat orang disekelilingnya sebagai musuh.

·      Hormat kepada diri sendiri adalah bentuk rasa hormat yang tinggi, untuk seseorang yang selalu saja berharap untuk selalu dihormati, dia tidak akan pernah merasa puas dengan jumlah rasa hormat yang didapatkannya.

·      Saat seorang pandai besi terlilit rantai saat sedang menempanya, dia pun akan menghancurkan besi itu.

·      Sebuah rantai dari besi tidak pernah dianggap sebagai hiasan.

·      Kalau kaki seseorang yang mendaki gunung tergelincir, dia akan berakhir dengan berada di parit. Bagi seorang yang penganut kebenaran bahkan perbuatan buruk terkecil sekalipun bisa membuatnya terjatuh ke dalam parit dosa.  

·      Dari kemarahan tercipta dendam, Dari kebenaran tercipta keadilan.

·   Protes bukanlah bentuk kekuatan. Saat hati penuh dengan kebencian dan keinginan memprotes keadaan, toleransi mengambil peran sebagai sumber kebenaran.

·      Ketika seseorang sepanjang hidupnya begitu ingin melihat orang lain menderita kemudian diberitahu bahwa orang lain itu adalah pantulan dari dirinya sendiri dan bahwa hanya ketika dia menderita maka pantulan dirinya itu pun akan menderita juga.

·    Semua orang berusaha memanggil awan, tetapi dikatakan bahwa awan akan tiba saat dipanggil oleh merak atau seekor burung.

·      Mereka yang hidup dengan mengandalkan emosi tidak bisa mengambil keputusan dengan tepat.